Unars Situbondo Dorong Penguatan Ekonomi Berbasis Kondisi Lokal

Situbondo, 11/11 (ANTARA) - Universitas Abdurrachman Saleh (Unars) Situbondo, Jawa Timur, mendorong penguatan ekonomi kreatif berbasis kondisi lokal dan religi masyarakat melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat.
Salah satunya, wisata religi "Bujuk Nur Kasian" di Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo, yang merupakan makam Raden Seto. Masyarakat setempat meyakini Raden Seto merupakan keturunan Raja dari Kerajaan Arya Wiraraja dan seorang Adipati di Kabupaten Sumenep, Madura.
"Desa Kotakan memiliki objek wisata religi dengan keberadaan 'Bujuk Nur Kasian' yang selama ini menjadi pusat kegiatan ziarah dan budaya masyarakat lokal," ujar Dosen Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Abdurrachman Saleh (Unars) Situbondo, Dr. Nanda Widaninggar di Situbondo, Selasa.
Ia menyampaikan program Pengabdian Masyarakat Unars Situbondo dan STIE Indonesia Surabaya ini didukung pendanaan pemberdayaan berbasis masyarakat Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
Menurut Doktor Nanda, Program Pengabdian Kepada Masyarakat dengan tema "Pengembangan Sosioekonomi Kreatif Wisata Religi Bujuk Nur Kasian" ini menjadi solusi kompleksitas masalah sosial ekonomi di Desa Kotakan.
Wisata religi "Bujuk Nur Kasian" di Desa Kotakan itu, lanjutnya, sejauh ini belum dikelola secara optimal sebagai penggerak ekonomi masyarakat setempat.
"Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini berfokus pada sosialisasi program, meningkatkan kapasitas masyarakat, brainstorming ide kewirausahaan lokal, serta pembelajaran partisipatif yang mengintegrasikan nilai-nilai religius dengan pengembangan ekonomi kreatif," kata Nanda.
Dalam program Pengabdian Kepada Masyarakat itu, katanya, meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi ekonomi yang bersumber dari kegiatan wisata religi dan mengembangkan model ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal yang berkelanjutan.
Selain itu, mendorong kolaborasi antara masyarakat, akademisi dan pemerintahan desa dalam pengelolaan potensi wisata religi secara produktif dan profesional.
"Melalui kegiatan ini diharapkan lahir komunitas masyarakat yang lebih mandiri secara ekonomi, berkarakter religius, serta mampu menjadikan wisata religi 'Bujuk Nur Kasian' sebagai pusat pertumbuhan sosial ekonomi baru di Desa Kotakan," tuturnya.
Senada juga disampaikan Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unars Situbondo, Dr. Mory Victor Febrianto bahwa wisata religi "Bujuk Nur Kasian" yang dapat ditempuh tujuh menit dari Kota Situbondo itu telah banyak dikunjungi oleh peziarah dari berbagai daerah di Jawa Timur.
"Lokasinya terletak di kawasan perbukitan yang asri, dan tempat ini menjadi perpaduan antara keindahan alam dan kekayaan tradisi spiritual masyarakat setempat," katanya.
Sementara itu, Dosen Program Studi Akuntansi STIE Indonesia Surabaya, Dr. Mia Ika Rahmawati mengatakan, wisata religi di kawasan perbukitan yang sejuk itu menawarkan pemandangan alam yang menenangkan.
"Tak hanya menjadi tempat berziarah, lokasi ini juga menjadi tujuan wisata budaya yang agamis, khas masyarakat Situbondo sebagai 'Kota Santri' yang masih lestari hingga kini," ujarnya.
Kasi Pemerintahan Desa Kotakan, Anas Wijaya mengemukakan keberadaan wisata religi "Bujuk Nur Kasian" bukan hanya tempat berdoa, tetapi juga simbol kebersamaan dan pelestarian nilai-nilai leluhur.
Menurut dia, melalui kegiatan ziarah ini generasi muda diajak untuk mengenal sejarah dan menjaga tradisi yang telah diwariskan turun-temurun.
"Selain memperkuat spiritualitas, wisata religi ini juga menjadi daya tarik budaya yang mampu menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar," kata Anas.
Ia menyampaikan terima kasih kepada Universitas Abdurrachman Saleh Situbondo dan STIE Indonesia Surabaya serta Kemdiktisaintek telah memberikan dukungan branding wisata religi "Bujuk Nur Kasian".
Adapun bantuan juga yang diterima masyarakat melalui BUMDes, tenda dan alas glamping atau tenda yang nantinya bisa disewakan kepada pengunjung, website BUMDes BBB, aplikasi akuntansi accurate.
"Ada pula pembangunan pintu masuk ke wisata religi dan barrier gate atau palang pintu otomatis. Dan saat ini kami mempersiapkan pembentukan kelompok sadar wisata (pokdawrwis)," ujar Anas. (ANTARA/Novi Husdinariyanto)
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul Unars Situbondo Dorong Penguatan Ekonomi Berbasis Kondisi Lokal
📬 Berlangganan Newsletter
Dapatkan berita terbaru seputar desa langsung ke email Anda.













