JMDN logo

Pemkot Samarinda Imbangi Pembangunan Infrastruktur dengan Penghijauan

📍 Daerah
6 November 2025
10 views
Pemkot Samarinda Imbangi Pembangunan Infrastruktur dengan Penghijauan

Samarinda, 06/11 (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, Kalimantan Timur, tengah mengimbangi pesatnya pembangunan infrastruktur dengan program penghijauan untuk memperkuat ketangguhan kota.


"Fokus pemerintah daerah saat ini adalah mitigasi bencana, terutama banjir dan tanah longsor," kata Wali Kota Samarinda Andi Harun di Samarinda, Kamis.


Ia menegaskan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan berjalan secara intensif untuk mengatasi tantangan tersebut. Kolaborasi itu difokuskan untuk mengelola sungai, merevitalisasi drainase, dan melakukan restorasi lahan kritis di wilayah Samarinda.


Langkah ini diambil di tengah tantangan urbanisasi dan perubahan iklim yang sedang dihadapi ibu kota Kaltim. Pembaruan infrastruktur modern, diakuinya, menjadi fondasi utama dalam mewujudkan kota tangguh.


Layanan digital, lanjut dia, diharapkan dapat mendukung mobilitas serta aktivitas ekonomi warga tanpa harus membebani lingkungan. Sebagai bagian dari strategi kota tangguh, Pemkot Samarinda tengah mengembangkan kawasan terpadu.


Contohnya, lanjut dia, pembangunan Teras Samarinda dan kawasan waterfront city. Kawasan baru ini mengusung konsep creative hub (pusat kreatif) serta rekreasi urban yang tetap ramah lingkungan.


Di samping infrastruktur, kata dia, penghijauan menjadi aspek krusial kedua dalam program perbaikan kota. Samarinda saat ini gencar menanam pohon di berbagai daerah perkotaan.


Ia menyebut langkah penghijauan ini merupakan upaya konkret untuk menyerap polusi udara. Penanaman pohon juga bertujuan mengurangi efek panas perkotaan, atau yang dikenal sebagai urban heat island.


Sementara itu Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Wilayah I Boby Ali Azhari menggarisbawahi pentingnya strategi pembangunan kota yang tepat.


Menurutnya, pembangunan harus berdasarkan sebuah master plan (rencana induk) yang bersifat adaptif dan berkelanjutan. Ia memperkenalkan perlunya penggunaan konsep sponge city atau kota spons.


"Konsep resilient city (kota tangguh) juga didorong untuk diterapkan secara konsisten. Strategi gabungan ini diharapkan membuat Samarinda mampu menghadapi tantangan perubahan iklim serta laju urbanisasi," jelas Boby.


Pengamat kebijakan publik Samarinda Risca Amelia menilai normalisasi sungai tanpa penghijauan masif ibarat menambal atap bocor untuk solusi sementara. Sebaliknya, memperbaiki fondasi ekologi secara menyeluruh diyakini akan menahan bencana untuk jangka waktu bertahun-tahun.


"Untuk itu kolaborasi serempak antara pemerintah, akademisi, pihak swasta, dan warga menjadi syarat mutlak. Gerakan bersama ini harus didukung oleh transparansi anggaran, prioritas perencanaan yang jelas, dan jaminan keberlanjutan jangka panjang," ujarnya.


Tujuan akhirnya bukan hanya menurunkan angka korban banjir, kata dia, tetapi juga menanamkan warisan kota yang tangguh dan hijau. Samarinda berbenah dengan komitmen kuat untuk membangun fondasi kota, bukan hanya untuk hari ini, tetapi juga untuk generasi yang akan datang. (ANTARA/Ahmad Rifandi)

📬 Berlangganan Newsletter

Dapatkan berita terbaru seputar desa langsung ke email Anda.

Berita Populer

Berita Populer