KAI Gunakan Bio Solar, Pengisian BBM Lokomotif Kini Lebih Ramah Lingkungan

Jember (JMDN) - Pengisian bahan bakar lokomotif menjadi salah satu proses vital dalam operasional kereta api, meski jarang terlihat oleh publik. Di wilayah Daerah Operasi 9 (Daop 9) Jember, proses ini dilakukan secara terstandarisasi di dua titik utama: Depo Lokomotif Jember dan Depo Ketapang.
“Pengisian bahan bakar lokomotif tidak bisa dilakukan sembarangan. Prosedur dan keselamatan adalah prioritas utama. Seluruh proses dilakukan oleh petugas bersertifikasi dari PT Pertamina Patra Niaga,” ungkap Cahyo Widiantoro, Manager Hukum dan Humas PT KAI Daop 9 Jember.
KAI kini menggunakan Bio Solar (B40)—campuran bahan bakar fosil dan nabati seperti minyak sawit—sebagai bagian dari dukungan terhadap program Bahan Bakar Nabati (BBN) dan upaya menurunkan emisi karbon.
“Penggunaan Bio Solar ini mencerminkan kepedulian KAI terhadap keberlanjutan lingkungan sekaligus menjawab tantangan efisiensi energi dalam transportasi massal,” tambah Cahyo.
Pengisian dilakukan dengan peralatan modern seperti nozzle gun, flow meter, dan fuel pump, dengan tangki lokomotif berkapasitas hingga 3.000 liter, cukup untuk menempuh jarak sekitar 1.034 kilometer.
KAI juga memanfaatkan sistem digital SAP Personas untuk menghitung kebutuhan bahan bakar, serta smart display di lokomotif guna memantau konsumsi BBM secara real-time.
Jika terjadi kendala, prosedur darurat memungkinkan pengisian dilakukan di lokasi terdekat yang memiliki fasilitas memadai.
“Semua ini adalah bagian dari perencanaan matang agar operasional kereta api berjalan lancar. Tak hanya mengangkut penumpang, kami juga mengangkut kepercayaan publik terhadap moda transportasi yang aman dan andal,” tutup Cahyo.
Dengan proses pengisian yang aman dan penggunaan energi ramah lingkungan, PT KAI terus menguatkan komitmennya terhadap transportasi massal yang efisien, andal, dan berkelanjutan. (JMDN/ bbg)
📬 Berlangganan Newsletter
Dapatkan berita terbaru seputar desa langsung ke email Anda.