Bupati Pulpis-PLN Upayakan Percepatan Suplai Listrik di 11 Desa

Palangka Raya, 20/9 (ANTARA) - Bupati Pulang Pisau (Pulpis), Kalimantan Tengah Ahmad Rifa`i mengatakan, pihaknya bersama PLN berupaya melakukan percepatan penyaluran suplai listrik di 11 desa di kabupaten setempat.

"Saat ini di Pulpis masih ada sebanyak 11 desa yang masyarakatnya belum menikmati listrik PLN, baik listrik melalui jaringan maupun PLTS Komunal yang saat ini sudah menjadi kebutuhan dasar," kata Ahmad Rifa'i di Pulang Pisau, Sabtu.

Berkaitan hal tersebut, Bupati Pulpis ini telah melakukan pertemuan bersama General Manager PLN UID Kalselteng Iwan Soelistijono beserta jajaran.

"Pertemuan itu sekaligus konsolidasi, bagaimana kita mengusulkan desa-desa tersebut bisa mendapatkan pasokan listrik non PLN atau PLTS Komunal dan jaringan listrik PLN," katanya.

Dia mengatakan, berdasarkan roadmap yang ada, Pemkab Pulpis mendapatkan listrik PLN itu pada tahun 2027 dan pemerintah daerah berusaha mendorong kepada General Manager PLN UID Kalselteng agar pelaksanaannya bisa dipercepat.

Ahmad Rifa'i mengatakan, pemerintah setempat sangat berharap percepatan itu bisa dilaksanakan pada tahun 2026 terkait dengan jaringan listrik PLN tersebut.

Terkait dengan non PLN dengan PLTS Komunal untuk daerah-daerah yang tidak bisa terjangkau melalui jaringan, dirinya juga berharap pelaksanaannya bisa dipercepat.

Dikatakannya, pengusulan percepatan masuknya jaringan listrik PLN dan PLTS Komunal kepada 11 desa ini bukan saja menjadi harapan pemerintah setempat, tetapi menjadi harapan dan usulan prioritas dari masyarakat.

Masuknya jaringan listrik PLN tentu sangat berdampak luas bagi masyarakat sehingga tidak lagi ada desa yang sulit listrik serta mampu membuka keterisolasian di daerah.

“Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau terus berupaya semaksimal mungkin untuk terus mengusulkan agar tidak ada lagi desa yang sulit listrik karena listrik saat ini sudah menjadi kebutuhan dasar masyarakat,” ucapnya.

Percepatan listrik PLN ini, kata dia, juga mendorong kemudahan masyarakat untuk mengakses informasi, pengembangan UMKM dan juga berdampak kepada kesejahteraan masyarakat di desa. (ANTARA/Rendhik Andika/Dita Marsena)