JMDN logo

Wagub Lampung: 31 Ton Sampah Dapat Dikelola Bank Sampah Sekolah

📍 Daerah
26 Agustus 2025
14 views
Wagub Lampung: 31 Ton Sampah Dapat Dikelola Bank Sampah Sekolah

Bandarlampung, 26/8 (ANTARA) - Wakil Gubernur (Wagub) Lampung Jihan Nurlela mengatakan Bank Sampah Sekolah di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) serta Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berpotensi mengelola sebanyak 31 ton sampah per hari yang dihasilkan oleh warga sekolah.


"Sekolah jenjang SMA, SMK, swasta dan negeri di Provinsi Lampung ini total jumlahnya ada 126 sekolah. Terinci ada 64 SMA negeri dan 19 SMA swasta, lalu ada 43 SMK," ujar Wagub Jihan Nurlela di Bandarlampung, Selasa.


Ia mengatakan untuk jumlah rata-rata sampah yang dihasilkan dan dibuang oleh warga sekolah ada sebanyak 200-250 kilogram per hari.


"Dengan total jumlah sekolah tingkat SMA dan SMK negeri ataupun swasta di Lampung sebanyak 126 unit, kalau dijumlahkan sampah seluruh sekolah maka dalam sehari sekolah-sekolah menyumbang 31 ton sampah," katanya.


Dengan itu, menurut dia, bila dapat dilakukan pengelolaan dari sekolah maka akan membantu mengurangi timbulan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.


"Kalau sampah bisa selesai di sekolah dan tidak dibuang sampai ke hilir atau TPA, maka akan berkurang jumlah sampah-sampah yang tidak dikelola TPA sampah. Ini semua adalah tugas serta kewajiban kita bersama dalam menuntaskan pengelolaan dan penanganan sampah, malah dapat menghasilkan uang dari sampah," ucap dia.


Ia berharap pengembangan bank sampah di sekolah-sekolah tidak hanya menjadi sebuah seremonial, melainkan dapat menjadi program yang berkelanjutan yang dapat mengubah pola hidup generasi muda agar peduli akan lingkungan.


"Kegiatan ini diharapkan menjadi stimulus dan semangat bagi siswa-siswi agar bisa lebih rajin dalam membuang dan memilah sampah dengan baik," ucap dia.


Ia mengatakan pemerintah daerah pun akan berupaya untuk menghidupkan ekosistem pengelolaan, pemilahan, serta penanganan sampah dari tingkat terbawah di masyarakat.


"Kami memiliki tanggung jawab untuk menghidupkan ekosistem pengelolaan, pemilahan, serta penanganan sampah. Oleh karena itu nanti dari level terbawah yakni di sekolah dan desa akan didorong bisa melakukan ini agar pengelolaan sampah tidak hanya di hilir saja, namun ekosistem bisa hidup dari hulu," ucapnya. (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)

📬 Berlangganan Newsletter

Dapatkan berita terbaru seputar desa langsung ke email Anda.

Berita Populer

Berita Populer