Mahasiswa UB gelar Festival Anak Cerdas di Desa Kelir, Dorong Pendidikan Nonformal dan Literasi Islami

Kelir, Banyuwangi (JMDN) - Semangat pengabdian mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) kembali hadir di tengah masyarakat Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi. Melalui program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) pada tanggal 27 Juli 2025, mahasiswa UB melaksanakan berbagai kegiatan inspiratif, salah satunya adalah Festival Anak Cerdas Desa Kelir yang sukses menjadi sorotan warga.

Festival ini merupakan inisiasi dari Ahmad Khairi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UB, dengan bimbingan langsung dari Dosen Lapangan, Albar Adetary Hasibuan, S.Fil.I., M.Phil. Kegiatan ini menjadi solusi kreatif atas minimnya ruang pendidikan nonformal dan pengembangan diri bagi anak-anak di desa tersebut.

Desa Kelir memiliki letak geografis strategis, namun masih dihadapkan pada keterbatasan fasilitas edukasi di luar sekolah. Dari hasil observasi awal MMD UB, ditemukan bahwa banyak anak belum terbiasa berbicara di depan umum, memiliki rasa percaya diri rendah, serta kurang terpapar pada aktivitas literasi dan seni.

Menanggapi kondisi ini, Ahmad Khairi merancang Festival Anak Cerdas sebagai ruang edukatif dan rekreatif yang bertujuan untuk:

1. Menyediakan wadah edukatif dan kreatif bagi anak-anak usia SD.

2. Meningkatkan rasa percaya diri dan semangat belajar melalui kompetisi sehat.

3. Menumbuhkan budaya literasi dan prestasi di kalangan anak-anak.

4. Menguatkan peran keluarga dan masyarakat dalam pendidikan nonformal.

5. Mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-4: Pendidikan Berkualitas.

Rangkaian Kegiatan dan Antusiasme Anak-Anak

Festival berlangsung selama delapan hari, sejak 19 Juli hingga malam puncak pada 27 Juli 2025, berpusat di Pendopo Balai Desa Kelir. Selama festival, anak-anak dari berbagai dusun mengikuti sejumlah lomba edukatif dan islami, di antaranya:

•Lomba Baca Puisi

•Lomba Menyanyi Lagu Islami

•Lomba Tari Kreatif

•Lomba Cerdas Cermat Islami

•Lomba Murottal Al-Qur’an

Puncak acara diwarnai dengan penampilan finalis dari setiap kategori, pentas seni drama anak-anak Desa Kelir, persembahan dari mahasiswa MMD UB kelompok 43, serta pemutaran video dokumenter kegiatan MMD sebagai bentuk refleksi pengabdian.

Sebagai bentuk apresiasi, seluruh peserta menerima piala dan sertifikat penghargaan. Lebih dari 70 anak terlibat aktif dalam kegiatan ini, menciptakan ruang ekspresi yang sebelumnya tidak tersedia di lingkungan mereka.

Festival Anak Cerdas mencatat sejumlah capaian penting:

•Partisipasi tinggi dari anak-anak lintas dusun.

•Terciptanya suasana belajar yang menyenangkan dan inklusif.

•Meningkatnya kepercayaan diri dan kemampuan tampil anak-anak.

•Tumbuhnya semangat kolaborasi antara masyarakat, orang tua, dan perangkat desa.

•Rencana menjadikan festival ini sebagai agenda tahunan Desa Kelir.

Ahmad Khairi menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya bersifat seremonial, namun menjadi bentuk kontribusi nyata terhadap penguatan pendidikan desa.

> “Kami ingin menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan membentuk karakter anak-anak melalui pendekatan yang humanis dan partisipatif. Harapannya, anak-anak Desa Kelir kelak mampu berprestasi, tidak hanya di tingkat desa, tetapi hingga nasional dan internasional,” ujarnya.

Pemerintah Desa Kelir melalui Kepala Desa Moh. Indra Fajar Aulia, S.Tr.P. dan perangkat desa lainnya, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan festival ini. Para guru dan orang tua juga berharap kegiatan ini terus dilanjutkan untuk mendorong lahirnya generasi muda yang cerdas, percaya diri, dan islami.

Festival Anak Cerdas Desa Kelir kini menjadi simbol semangat baru dalam pendidikan nonformal berbasis potensi lokal, dan layak menjadi inspirasi bagi desa-desa lainnya di Indonesia.

Musolli - Jurnalis Desa & KKN MMD UB Kelompok 43