BRMP Rawa Dampingi Petani Kawal Optimalisasi Lahan Rawa Nasional

Banjarbaru, 06/9 (ANTARA) - Balai Perakitan dan Pengujian Pertanian Lahan Rawa (BRMP Rawa) pada Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan pendampingan kepada petani dalam upaya mengawal program optimalisasi lahan rawa (Opla) secara nasional.
"Program Opla tersebar di Papua, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Sulawesi Selatan serta di beberapa provinsi lainnya di Indonesia," kata Kepala BRMP Rawa Dr Wahida Annisa Yusuf di Banjarbaru, Sabtu.
Wahida menjelaskan Opla merupakan upaya meningkatkan produktivitas lahan rawa yang sudah ada dengan perbaikan tata air dan teknis pertanian. Tujuannya mendukung swasembada pangan nasional dan memperkuat ketahanan pangan dengan cara memaksimalkan pemanfaatan lahan.
Dia menyebut penerapan teknologi di lahan rawa penting agar penanaman maksimal dan hasilnya optimal. Karena ketika keliru melakukan pengelolaannya maka berdampak tereksposnya unsur meracun yang mengakibatkan tanaman mati dan tidak optimal.
Seperti di Kalimantan Selatan, Wahida menjelaskan, kondisi lahan sebagian besar rawa lebak dan pasang surut. Untuk rawa lebak yang terdapat di wilayah utara Kalsel yakni kawasan hulu sungai, petani harus bisa mengendalikan air melalui pembangunan tanggul.
"Program Opla ini menjadi bagian penting dari percepatan peningkatan produktivitas rawa lebak yang selama ini belum termanfaatkan secara optimal," ungkap Wahida.
Sedangkan lahan pasang surut yang terdapat di Kabupaten Barito Kuala, perlu diperhatikan pirit bersifat toksik seperti diibaratkan macan tidur yang jika terekspos maka lahan menjadi masam dan akhirnya tidak bisa ditanami.
Oleh karenanya, Wahida menegaskan pertanian untuk lahan rawa harus mengintegrasikan berbagai teknologi untuk meningkatkan produktivitas.
Di sinilah peran BRMP Rawa yang ditugaskan pemerintah merakit teknologi pertanian lahan rawa dan melakukan pengujian terkait analisa tanah dan air di lahan rawa.
Diketahui potensi lahan rawa untuk pertanian sangat besar di Indonesia, dengan luas lebih dari 33 juta hektare dapat berkontribusi pada ketahanan pangan nasional, terutama untuk tanaman padi, palawija, dan sayuran.
Lahan rawa tersebar terutama di pulau-pulau besar seperti Sumatera, Kalimantan, dan Papua yang bisa menjadi sumber produksi pangan baru alternatif lahan sawah konvensional di pulau Jawa yang subur. (ANTARA/Firman)
📬 Berlangganan Newsletter
Dapatkan berita terbaru seputar desa langsung ke email Anda.