TNI di Lombok Tengah Edukasi Warga Metode Tanam Bedengan Terbalik

Lombok Tengah, 15/7 (ANTARA) - Jajaran TNI Kodim 1620 Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) memberikan edukasi kepada warga binaan terkait dengan teknik bercocok tanam menggunakan metode bedengan terbalik untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Danramil 1620-05/Janapria Kapten Cpl Yuliadi di Lombok Tengah, Selasa mengatakan kegiatan ini dilaksanakan di lahan pertanian seluas lebih kurang 200 meter persegi milik salah satu warga di wilayah Desa Janapria.
"Ini juga merupakan salah satu upaya meningkatkan hasil pertanian dan mengedukasi masyarakat tentang metode tanam yang lebih efisien," katanya.
Ia mengatakan metode bedengan terbalik merupakan metode budidaya tanaman di lahan kering dengan membuat gundukan tanah, dengan bagian bawah dilapisi plastik mulsa, sedangkan cara bercocok tanam dengan metode bedengan biasa adalah plastik mulsa berada di atas.
"Sehingga pola bedengan terbalik sangat efektif jika dilakukan bercocok tanam di lahan kering atau tanah gembur karena bagian suburnya berada dari lapisan bawah tanah yang berada di atas plastik," katanya.
Ia mengatakan tujuannya adalah untuk memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan ketersediaan air dan unsur hara bagi tanaman.
"Metode ini bisa meningkatkan kesuburan tanah," katanya.
Dijelaskan, inovasi dalam bidang pertanian sangat diperlukan, apalagi di tengah tantangan perubahan iklim dan penurunan kesuburan lahan. Dengan metode dan teknik bedengan terbalik adalah solusi terbaik dalam bercocok tanam.
“Kami ingin mendorong petani agar tidak hanya mengandalkan cara konvensional, namun juga terbuka terhadap metode baru yang lebih ramah lingkungan dan hemat biaya yaitu bedengan terbalik,” jelasnya.
Kegiatan ini melibatkan sejumlah Babinsa, petani setempat, dan penyuluh pertanian lapangan (PPL). Mereka bersama-sama mempraktikkan teknik tersebut dengan menanam sayuran seperti cabai, tomat, dan terong di atas bedengan yang telah disiapkan.
"Kami berharap kegiatan ini menjadi langkah awal untuk meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat Janapria serta memperkuat ketahanan pangan di wilayah binaannya," katanya.
Salah satu petani, Sumiati menyambut baik pendampingan dari TNI. Ia menjelaskan bahwa sistem bedengan terbalik yang telah dikembangkan sangat efektif dalam bercocok tanam.
“Dengan adanya bantuan dan bimbingan dari Danramil dan Babinsa, kami merasa lebih yakin mencoba teknik baru. Harapannya hasil panen bisa lebih bagus,” katanya. (ANTARA/Akhyar Rosidi)