Pemkot Denpasar: Pitiek Kite Festival Ajang Pelestarian Budaya Bali

Denpasar, 10/8 (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar mengapresiasi pelaksanaan Festival layang-layang, Pitiek Kite Festival sebagai ajang kreativitas dan pelestarian warisan budaya Bali.
“Kami sangat mendukung pelestarian kebudayaan memainkan layang-layang, selain nilai ekonomis yang bisa didapat. Layang-layang merupakan warisan budaya khas Bali, dan jenis-jenis seperti bebean, janggan, dan pecukan hanya bisa ditemukan di sini,” ujar Wakil Wali Kota I Kadek Agus Arya Wibawa usai membuka festival tersebut di Denpasar, Sabtu.
Menurutnya, festival ini juga menjadi sarana mempererat kekompakan dan kreativitas generasi muda.
Pitik Kite Festival yang digelar di Carik Abasan Sari, Banjar Pitik, Kelurahan Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan tersebut diikuti oleh 1.010 peserta dari berbagai daerah seluruh Indonesia dengan 15 kategori lomba.
Pembukaan kegiatan tersebut ditandai dengan tarikan layang-layang "Poleng" pertama oleh Wakil Wali Kota Arya Wibawa bersama para tamu undangan.
Sementara Ketua Panitia Pitik Kite Festival I Komang Yoga Cahyadi Putra menjelaskan Pitik Kite Festival yang digelar Sekehe Teruna (ST) Setia Remaja Banjar Pitik Pedungan ini telah memasuki tahun Ke-10.
Ajang yang berlangsung pada 9-10 Agustus 2025 ini memperebutkan Piala Bergilir Wali Kota Denpasar dan diikuti 1.010 layangan dari berbagai daerah dengan 15 kategori lomba.
Kategori yang dilombakan meliputi kelas remaja dan dewasa dengan jenis layangan Bebean, Janggan Buntut, Pecukan, Bebean big size plastik, Celepuk cutting dan airbrush, Janggan Buntut Mini plastik, Janggan plastik, serta Cotek Blolong. Pendaftaran peserta dibuka sejak 15 Juni hingga 8 Agustus 2025.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemkot Denpasar sehingga kegiatan ini dapat berjalan lancar,” pungkasnya. (ANTARA/Rolandus Nampu)
📬 Berlangganan Newsletter
Dapatkan berita terbaru seputar desa langsung ke email Anda.