Pemkab Jayapura Sebut 50 Pelaku Usaha Ikut Pelatihan Olah Cokelat

Sentani, 03/9 (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Provinsi Papua, mengatakan sebanyak 50 pelaku usaha kecil yang mengikuti pelatihan mengolah produk turunan cokelat, yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jayapura.

Sekda Kabupaten Jayapura Abdul Rahman Basri saat memberikan sambutan pada pembukaan pelatihan produk olahan cokelat, di Sentani, Selasa (2/9), mengatakan kegiatan pengembangan produk seperti menjadi salah satu langkah strategis mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

"Pentingnya olahan cokelat bukan hanya sebagai produk makanan atau minuman, tetapi juga memiliki potensi ekonomi besar," katanya lagi.

Menurut Basri, melalui pelatihan ini pemerintah dan masyarakat dapat bersama-sama menggali potensi cokelat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Jayapura, ini juga membuka lapangan kerja baru.

"Dengan pelatihan ini, kami mengharapkan akan lahir pelaku usaha baru yang kreatif dan inovatif dalam industri pengolahan, mereka bisa menghasilkan produk bernilai jual tinggi yang mampu bersaing," ujarnya.

Dia menjelaskan, pelatihan ini ditujukan bagi industri kecil menengah agar pengetahuan dan keterampilan peserta semakin meningkat, pemerintah daerah menargetkan peserta mampu menghasilkan produk cokelat berkualitas yang dapat dipasarkan lebih luas di berbagai daerah.

"Kami berharap setelah mengikuti pelatihan, peserta menguasai teknik pengolahan yang baik, menghasilkan produk berkualitas, serta mampu membangun jaringan usaha yang kuat untuk pemasaran," katanya lagi.

Dia menambahkan, pemerintah berpesan dan mengajak seluruh peserta mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh, dan berharap peserta tidak ragu bertanya agar pengetahuan yang diperoleh benar-benar bermanfaat dalam usaha mereka.

"Manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk menambah keterampilan, semoga pelatihan berjalan lancar dan membawa manfaat besar bagi masyarakat maupun perkembangan ekonomi daerah," ujarnya pula. (ANTARA/Agustina Estevani Janggo)