JMDN logo

Tangkal Adiksi Gadget, Mahasiswa UB Luncurkan Pustaka Keliling dan Pondok Baca di Desa Kelir

📍 JAWA TIMUR - KAB. BANYUWANGI - Kec. Kalipuro - Desa KelirInnovasi Desa
3 Agustus 2025
31 views
Tangkal Adiksi Gadget, Mahasiswa UB Luncurkan Pustaka Keliling dan Pondok Baca di Desa Kelir

Kelir, Banyuwangi (JMDN) - Di tengah gempuran era digital yang semakin masif, ancaman adiksi gadget pada anak-anak menjadi isu serius yang tak bisa diabaikan. Merespons fenomena ini, Ibnus Shabil, mahasiswa Universitas Brawijaya, menghadirkan solusi inovatif lewat program Pustaka Keliling dan Pondok Baca  di Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.


Program ini merupakan bagian dari kegiatan Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Universitas Brawijaya dan berhasil menarik perhatian masyarakat serta dukungan penuh dari Pemerintah Desa. Bahkan, program ini kini ditetapkan sebagai program percontohan yang akan dilanjutkan secara mandiri setelah MMD selesai.


“Insya Allah, kami akan menjadikan ini sebagai program berkelanjutan guna meningkatkan literasi dan kegiatan produktif anak-anak Desa Kelir,” ujar Fariza, Ketua PKK Desa Kelir.


Kondisi yang Mengkhawatirkan: Adiksi Gadget Anak-Anak


Riset Universitas Muria Kudus (2025) menunjukkan bahwa 67% siswa SD kelas IV–VI di Jawa Tengah menghabiskan lebih dari satu jam per hari untuk menelusuri TikTok, bahkan 32% di antaranya sering menunda tugas sekolah. Akibatnya, 78% guru mengaku siswa kehilangan fokus belajar, dan 41% orang tua melihat penurunan prestasi akademik anak.


Fenomena ini menunjukkan bahwa anak-anak mulai kehilangan minat terhadap aktivitas riil di luar layar. Program literasi yang digagas Ibnus hadir sebagai respons langsung terhadap kondisi tersebut.


---


Antusiasme yang Tak Terduga


Selama program berjalan (1–31 Juli 2025), partisipasi anak-anak jauh melampaui target awal:


Rata-rata 30–40 anak per hari hadir tanpa paksaan, bahkan lebih awal dari jadwal.


Anak-anak rela meninggalkan gadget demi duduk di Pondok Baca.


Orang tua secara aktif mendampingi dan mendukung kegiatan.


Relawan dari Karang Taruna dan PKK juga turut terlibat, menciptakan ekosistem gotong royong yang kuat.


---


Pondok Baca: Taman Bermain yang Mendidik


Konsep Pondok Baca “Taman Upin-Ipin” bukan sekadar tempat membaca, melainkan rumah kedua anak-anak untuk belajar dan berkreasi:


Ruang Belajar Bebas: membaca buku, dongeng, nyanyian edukatif, kerajinan tangan, hingga permainan tradisional.


Ruang Bercerita: anak-anak bebas berbagi cerita dan pengalaman mereka.


Ruang Asah Bakat: latihan untuk Festival Anak Cerdas Desa Kelir, ajang unjuk kreativitas dan kompetisi sehat.


---


Pendekatan Personal: Edukasi dan Intervensi Lapangan


Program ini tidak menunggu peserta datang, tapi aktif menjemput:


Door-to-door edukasi: mendatangi rumah anak-anak dan mengajak mereka bermain sambil belajar.


Intervensi lapangan: mengalihkan anak-anak yang sedang bermain gadget dengan tawaran menarik seperti congklak, dongeng wayang, atau menggambar.


“Kami sengaja patroli ke titik-titik anak berkumpul. Begitu lihat yang asyik main HP sendirian, langsung kami sapa: ‘Ayo ke pondok baca!’,” jelas Ibnus Shabil, inisiator program.


---


Dampak Nyata dalam Waktu Singkat


Dalam tiga minggu, perubahan terlihat nyata:


Durasi penggunaan gadget menurun.


Anak-anak lebih aktif bermain di luar rumah dan berinteraksi sosial.


Orang tua menyatakan anak jadi lebih ceria dan mudah diarahkan untuk belajar.



Strategi Keberlanjutan Pasca-MMD


Agar program ini terus berjalan setelah MMD berakhir, telah dirancang strategi berkelanjutan:


1. Relawan lokal (PKK dan Karang Taruna) siap mengoperasikan Pustaka Keliling.


2. Dukungan anggaran desa untuk perawatan buku dan aktivitas rutin.


3. Kemitraan dengan sekolah dalam mendukung kegiatan pasca pembelajaran formal.


4. Workshop Orang Tua: edukasi penggunaan gadget yang bijak di rumah.


“Saya tidak hanya bangun pondok baca, tapi ekosistem literasi yang melibatkan seluruh warga,” tegas Ibnus.



Informasi Tambahan Program


Program: Mahasiswa Membangun Desa (MMD), Universitas Brawijaya


Dosen Pembimbing Lapangan: Albar Aldetary Hasibuan


Lokasi: Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi


Tim Pelaksana: Tim 43


Penutup


Program Pustaka Keliling dan Pondok Baca ini adalah investasi sosial yang berdampak jangka panjang. Dengan dukungan penuh dari masyarakat dan pemerintah desa, harapannya program ini dapat berkembang sebagai model nasional penguatan literasi berbasis komunitas dan kearifan lokal dimulai dari Desa Kelir, Banyuwangi.



Musolli - Jurnalis Desa & KKN MMD UB Kelompok 43

📬 Berlangganan Newsletter

Dapatkan berita terbaru seputar desa langsung ke email Anda.

Berita Populer

Berita Populer