Mahasiswa UNG Wujudkan TPS3R dan Sanitasi Berbasis Masyarakat di Desa

Gorontalo, 03/9 (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik infrastruktur mewujudkan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) dan sanitasi berbasis masyarakat.
Kepala Desa Dulohupa Orion Daud di Gorontalo, Rabu, mengatakan dukungan penuh terhadap kegiatan mahasiswa tersebut.
"Kami sangat terbantu dengan adanya mahasiswa KKN yang turun langsung melihat persoalan di desa. Permasalahan utama kami ada pada lingkungan, terutama pada permukiman tidak layak huni, pengelolaan sampah, dan belum adanya TPS3R. Harapan kami, hasil diskusi terpumpun yang digelar mahasiswa bisa ditindaklanjuti menjadi program nyata yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat Dulohupa," katanya.
Mahasiswa UNG menggelar diskusi terpumpun bertema "Peningkatan Infrastruktur Sanitasi Berbasis Masyarakat, Melalui Model Partisipasi Pengelolaan Sampah dan Limbah Domestik" di kantor Desa Dulohupa Kecamatan Telaga.
Diskusi menghadirkan pemerintah desa, termasuk Badan Permusyawaratan Desa (BPD), tokoh masyarakat, dan kelompok pemuda, serta dosen pembimbing lapangan.
Kegiatan itu untuk sama-sama mengidentifikasi masalah serta menganalisis potensi yang dimiliki desa, khususnya terkait persoalan pengelolaan sampah.
Diskusi tersebut merumuskan tiga poin utama yaitu peta permasalahan sanitasi dari perspektif masyarakat, daftar kebutuhan, serta prioritas infrastruktur sanitasi dan kesepakatan awal mengenai partisipasi warga dalam pengelolaan sampah dan limbah.
Koordinator Desa KKN Muhammad Fadli Abdullah mengatakan pentingnya keterlibatan masyarakat sejak tahap perencanaan hingga pengelolaan program.
Ia juga mengapresiasi dukungan pemerintah desa serta masyarakat.
Dalam sesi pemaparan hasil Identifikasi Masalah dan Analisis Potensi (IMAP), mahasiswa menampilkan berbagai peta hasil kajian lapangan, antara lain peta administrasi desa, peta rumah tidak layak huni, peta sebaran titik lokasi yang tidak memiliki jamban, peta sebaran titik pembuangan sampah dan lain sebagainya.
Dari analisis tersebut, terungkap bahwa permasalahan utama Desa Dulohupa terletak pada kondisi permukiman tidak layak huni, masih minimnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempat yang semestinya
Sebagian warga masih membuang sampah di lahan kosong sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan, bau tidak sedap, serta risiko kesehatan akibat berkembangnya penyakit.
Temuan ini juga diakui masyarakat sebagai persoalan yang mereka hadapi setiap hari. Sebagai tindak lanjut, mahasiswa KKN berkomitmen menyerahkan hasil pemetaan tersebut kepada pemerintah desa dalam bentuk peta tematik berukuran besar yang dicetak sebagai media informasi publik.
"Langkah ini diharapkan dapat menjadi referensi penting bagi pemerintah desa dan masyarakat dalam upaya perbaikan sanitasi dan lingkungan," kata Fadli.
Di sisi lain, hasil analisis potensi menunjukkan bahwa Desa Dulohupa memiliki peluang besar untuk mengembangkan TPS3R.
Potensi ini didukung oleh ketersediaan lahan, partisipasi kelompok masyarakat, serta adanya kader lingkungan yang siap dilibatkan dalam pengelolaan sampah terpadu.
Pembangunan TPS3R diharapkan dapat menjadi solusi berkelanjutan untuk mengurangi permasalahan sampah di desa. Melalui pendekatan partisipatif, masyarakat tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga pengelola sistem persampahan secara mandiri.
Selain itu mahasiswa juga mendorong penguatan edukasi kepada masyarakat mengenai pilah sampah rumah tangga sejak dari sumbernya.
Dengan demikian, kata dia, TPS3R nantinya dapat berfungsi optimal dalam mengelola sampah organik menjadi kompos dan sampah anorganik menjadi bahan daur ulang yang bernilai ekonomis.
Diskusi terpumpun menghasilkan kesepahaman antara mahasiswa, pemerintah desa dan masyarakat bahwa pembangunan TPS3R akan menjadi langkah awal dalam mewujudkan infrastruktur sanitasi yang berbasis partisipasi masyarakat.
Dengan semangat kolaborasi, mahasiswa berharap aksi ini dapat menjadi contoh nyata penerapan community based development dalam pengelolaan lingkungan sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Dulohupa. (ANTARA/Susanti Sako)
📬 Berlangganan Newsletter
Dapatkan berita terbaru seputar desa langsung ke email Anda.