Kemendes Ajak Jadikan Festival Film Desa Sarana Kenalkan Potensi Desa

Jakarta, 28/11 (ANTARA) - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) mengajak masyarakat desa untuk memanfaatkan Festival Film Desa 2025 sebagai sarana mengenalkan potensi desa, seperti terkait dengan wisata.
"Jadi bisa menjadi soft-selling untuk pengembangan desa wisata," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Kemendes PDT Samsul Widodo saat memberikan pidato kunci dalam Webinar Festival Film Desa bertajuk "Peningkatan Kapasitas Sineas Lokal dalam Penguatan Literasi Budaya Melalui Media Visual" seperti diikuti di Jakarta, Jumat.
Samsul mencontohkan kesuksesan pemanfaatan film sebagai wadah promosi potensi desa dapat dilihat dalam film Laskar Pelangi. Berkat film itu, menurutnya, membuat masyarakat tertarik mengunjungi Pulau Belitung.
"Dengan adanya film Laskar Pelangi, muncul wisatawan dan sebagainya. Mereka berangkat ke sana. Dan itu diakui, kita semuanya mengakui," kata Samsul Widodo.
Ia berharap pelaksanaan Festival Film Desa dapat mencetak anak-anak berbakat dari desa. Mereka, menurutnya, tidak harus menyandang gelar sarjana untuk berkreasi lewat film, tetapi dapat memanfaatkan pelatihan, seperti yang disediakan melalui Festival Film Desa.
"Harapannya adalah muncul talent-talent dari desa. Walaupun mereka tidak harus sarjana karena keterbatasan, tapi talent mereka bisa muncul dengan adanya pelatihan, workshop, dengan berjejaring di komunitas," kata Samsul.
Sebelumnya Samsul telah menyampaikan bahwa ajang Festival Film Desa diharapkan dapat menjadi ruang ekspresi, sekaligus pemberdayaan masyarakat desa di tengah pesatnya arus digitalisasi.
Menurut Samsul, inisiatif penyelenggaraan Festival Film Desa lahir dari gagasan sejumlah kepala desa dan pegiat desa yang selama ini aktif memproduksi film-film pendek bertema sosial dan kearifan lokal.
Melalui kegiatan tersebut, lanjutnya, pemerintah ingin membangun jejaring film desa secara nasional agar tidak hanya berhenti di lingkup komunitas tertentu.
Ia juga menyampaikan keberadaan Festival Film Desa dapat menjadi wadah bagi masyarakat desa untuk menyalurkan ide dan kreativitas melalui medium film. Dengan kemajuan teknologi, menurutnya, proses produksi film kini semakin mudah diakses, bahkan oleh warga desa dengan peralatan sederhana.
Selain mendorong kreativitas, Samsul mengatakan Kemendes PDT juga melihat potensi besar sektor perfilman desa untuk menciptakan efek ekonomi berantai. Aktivitas produksi film dapat menggerakkan banyak sektor lain, seperti jasa dokumentasi, penyewaan alat, kuliner, hingga pariwisata lokal.
Diketahui, Festival Film Desa 2025 akan mencapai puncaknya pada 15 Januari 2026 di Kabupaten Boyolali, bertepatan dengan peringatan Hari Desa. Selain Piala Menteri Desa, pemenang juga akan memperoleh sertifikat dan hadiah hiburan, seperti perangkat elektronik untuk mendukung kegiatan kreatif selanjutnya. (ANTARA/Tri Meilani Ameliya)
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul Kemendes Ajak Jadikan Festival Film Desa Sarana Kenalkan Potensi Desa
📬 Berlangganan Newsletter
Dapatkan berita terbaru seputar desa langsung ke email Anda.













