Gibran Dukung Pelestarian Budaya Lokal Lombok

Jakarta, 02/8 (ANTARA) - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyaksikan pertunjukan Peresean di Lapangan Rembige, Markas Lanud Zainul Abidin Madji (ZAM), Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat (1/8) petang.

Sebagaimana keterangan yang diterima, Jumat (1/8) malam, kegiatan tersebut dilakukan sebagai wujud dukungan terhadap visi Presiden Prabowo Subianto dalam menjaga dan mengangkat kekayaan budaya Nusantara, sekaligus melestarikan budaya lokal Lombok.

Kegiatan itu juga menjadi bagian dari Roadshow Peresean Mendunia dalam rangka Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VIII.

Kedatangan Wapres Gibran di lokasi disambut hangat oleh Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal, Kapolda NTB Irjen Pol Hadi Gunawan, Danrem 162/Wira Bhakti Brigjen TNI Moch. Sjasul Arief, serta Danlanud ZAM Kolonel PnB Sonny Irawan.

Masyarakat Lombok juga tampak sangat antusias menyambut kedatangan Wapres Gibran untuk menyaksikan pertunjukan Peresean bersama.

Peresean merupakan seni bela diri khas Suku Sasak, Lombok, yang pada awalnya diyakini sebagai ritual meminta hujan pada masa lalu, serta menjadi latihan ketangkasan dan keberanian bagi pemuda Sasak.

Seni bela diri ini melibatkan dua orang laki-laki yang disebut pepadu, yang saling menyerang dengan tongkat rotan (penjalin) dan bertahan dengan perisai kulit kerbau (ende).

Pertunjukan Peresean ditampilkan secara atraktif sebagai simbol kekuatan, sportivitas, dan kehormatan. Seni bela diri yang satu ini menjadi bukti kekayaan budaya NTB yang harus dilestarikan dan diangkat dalam ajang olahraga nasional.

Dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Lombok, Gibran juga menutup Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VIII, Jumat (1/8) malam.

Penyelenggaraan FORNAS VIII selaras dengan arahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya olahraga sebagai fondasi ketahanan nasional dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Presiden mendorong penguatan dan perluasan olahraga rekreasi ke seluruh lapisan masyarakat guna membentuk bangsa yang sehat, bugar, dan bersatu. (ANTARA/Fathur Rochman)