Pemdes Rogo Kabupaten Sigi Usulkan Bantuan Perbaikan Irigasi

Sigi, 12/8 (ANTARA) - Pemerintah Desa Rogo Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah mengusulkan agar pemerintah daerah dapat memberikan bantuan kepada masyarakat dalam perbaikan irigasi di wilayah tersebut.

Kepala Desa Rogo Fuad mengatakan irigasi di wilayah itu sudah rusak pasca bencana gempa bumi pada 2018 silam di Sulawesi Tengah.

"Jadi irigasi ini sangat penting bagi masyarakat Desa Rogo karena digunakan untuk pengairan sawah, air bersih, serta kebutuhan air di pesantren dan masjid," kata Fuad saat ditemui di Dolo Selatan, Selasa.

Ia mengemukakan selama ini pekerjaan perbaikan irigasi dilakukan secara swadaya oleh masyarakat Desa Rogo.

"Tentunya upaya itu belum cukup untuk mengatasi masalah irigasi yang rusak itu sehingga membutuhkan keterlibatan pemerintah daerah," ucapnya.

Ia menuturkan agar pemerintah daerah dapat melakukan pembangunan bronjong irigasi.

"Bronjong ini memang sangat dibutuhkan untuk mencegah jebolnya irigasi darurat yang dibuat masyarakat," sebutnya.

Menurut dia, apabila irigasi itu rusak maka bisa menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat Desa Rogo.

"Kalau irigasi ini jebol akan berdampak pada persawahan warga," katanya.

Fuad menjelaskan dibutuhkan sebanyak 50 bronjong dengan spesifikasi lebar 15 meter dan panjang 100 meter untuk pemasangannya sepanjang irigasi tersebut.

"Kami berharap ada dukungan dan perhatian dari pemerintah daerah untuk membantu menyelesaikan masalah ini, sehingga masyarakat dapat hidup lebih sejahtera dan aman," ujarnya.

Sementara itu Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi mendorong masyarakat dapat memanfaatkan bambu untuk dibuat bronjong penahan banjir sebagai upaya mengurangi risiko bencana.

"Jadi bambu memiliki daya tahan yang kuat terhadap air, sehingga digunakan untuk pertahanan berlapis demi mencegah banjir dan rusaknya irigasi," kata Samuel.

Ia menyebutkan pemanfaatan bambu sebagai bronjong penahan banjir sudah diterapkan pada beberapa wilayah di Kabupaten Sigi.

Bronjong bambu salah satu solusi yang dikembangkan dengan melihat sisi potensi sumber daya alam lokal di Kecamatan Dolo Selatan. (ANTARA/Moh Salam)