JMDN logo

BUMDes Domas Budi Daya Udang Vaname Bioflok Manfaatkan Lahan Tidur

📍 Innovasi Desa
13 Juli 2025
11 views
BUMDes Domas Budi Daya Udang Vaname Bioflok Manfaatkan Lahan Tidur

Serang, 13/7 (ANTARA) - Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Domas, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, Banten, berhasil mengubah lahan tidur menjadi pusat ekonomi produktif dengan mengembangkan budi daya udang vaname dengan sistem bioflok.


Sekretaris Desa (Sekdes) Domas Suhaeri di Serang, Sabtu, mengatakan program budi daya udang vaname itu sepenuhnya merupakan milik BUMDes. Dan seluruh modal berasal dari alokasi dana ketahanan pangan desa, dan hasilnya pun dikembalikan untuk kas desa.


"Ini adalah wujud kemandirian desa. Dari dana ketahanan pangan, kita ciptakan usaha produktif, dan keuntungannya kembali lagi untuk pembangunan desa," katanya.


Suhaeri juga mengatakan keunggulan sistem bioflok yang menjadi alasan utama BUMDes memilih metode tersebut.


"Kelebihannya, biaya operasional lebih ringan dan tidak mudah terkena hama. Proses buang air limbah nya juga lebih mudah, tidak seperti kolam konvensional yang harus selalu pakai mesin," ujar dia. 


Inisiatif budi daya tersebut dimulai sejak 2022 dan tidak hanya menjadi sumber pendapatan baru bagi desa, tetapi juga menjadi model percontohan bagi pemanfaatan aset desa secara optimal. Ia mengatakan di atas lahan yang sebelumnya tidak produktif, kini berdiri empat kolam bioflok yang menjadi tumpuan harapan ekonomi warga setempat.


Sementara itu, Selaku Pengelola Udang Vaname Sistem Bioflok Hendra (42) mengatakan sistem itu terbukti sangat efektif. Dengan empat kolam berdiameter 20 meter mampu memelihara ratusan ribu ekor udang dalam satu siklus panen.


"Dalam satu kolam bioflok, kami menebar sekitar 100 ribu ekor bibit udang. Jika semua berjalan lancar, satu kolam bisa menghasilkan hingga 1,2 ton atau 12 kuintal udang dalam sekali panen," ujar dia.


Ia mengatakan siklus panen normalnya memakan waktu sekitar 90 hingga 100 hari. Namun, untuk menjaga kesehatan udang, pihaknya terkadang melakukan panen parsial.


"Kalau terlalu padat, pertumbuhannya susah. Jadi kadang di usia dua bulan kami panen sebagian dulu," ujar dia.


Hendra mengatakan risiko gagal panen dengan budi daya sistem bioflok jauh lebih rendah dibandingkan metode lain.


"Risiko gagal panen nya lebih rendah kalau pakai bioflok," tegasnya.


Untuk bibit udang berkualitas, ia mengaku mendapatkannya dari para penangkar di wilayah Anyer, Kabupaten Serang. Berkat kualitas dan hasil panen yang melimpah, udang vaname dari BUMDes Domas telah menembus pasar regional.


"Untuk pembeli sudah banyak, mulai dari restoran-restoran di Tangerang, Bandung, hingga Jakarta, untuk harga Rp100 ribu per kilogram nya," katanya. (ANTARA/Desi Purnama Sari)

Berita Populer

Berita Populer